Puluhan Sekolah di Cianjur Rusak Akibat Gempa Magnitudo 3,0: Tidak Ada Korban Jiwa

Cianjur, Jawa Barat
LubaiAktual.id

Puluhan sekolah dasar di Kabupaten Cianjur mengalami kerusakan akibat gempa dengan magnitudo 3,0 yang mengguncang wilayah tersebut, Kamis (21/11/2024).

Meski tidak ada korban jiwa, dampak gempa cukup signifikan terhadap sejumlah bangunan sekolah, dengan kerusakan pada dinding, atap plafon, dan tembok pagar.

Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Aripin, melaporkan bahwa sebanyak 10 sekolah dasar di Kecamatan Cibeber mengalami kerusakan.

“Ada 10 SD yang terdampak dengan tingkat kerusakan mulai dari sedang hingga berat. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa, dan mudah-mudahan tetap seperti itu,” ungkap Aripin saat dihubungi, Kamis petang (21/11).

Kerusakan fisik yang teridentifikasi meliputi retaknya dinding, ambruknya plafon, serta tembok pagar yang roboh.

Meskipun aktivitas belajar mengajar sudah selesai saat gempa terjadi, kondisi ini menjadi perhatian utama bagi pihak berwenang.

Gempa berkekuatan magnitudo 3,0 terjadi pada Kamis siang. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut merupakan salah satu dari empat gempa tektonik yang mengguncang Cianjur pada hari yang sama.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa gempa-gempa tersebut berkekuatan antara magnitudo 2,0 hingga 3,0, dengan kedalaman 5 hingga 10 kilometer.

“Gempa ini tergolong dangkal dan disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di darat,” jelas Teguh dalam keterangan pers yang diterima pada Kamis.

Menanggapi kejadian tersebut, Dinas Pendidikan Cianjur segera mengumpulkan laporan kerusakan dari sekolah-sekolah terdampak. Hingga Kamis sore, total 10 laporan kerusakan telah diterima.

Aripin berharap agar jumlah sekolah yang terdampak tidak bertambah. “Kami terus memonitor situasi dan berharap tidak ada laporan tambahan terkait kerusakan bangunan maupun korban jiwa,” tambahnya.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. “Masyarakat diharapkan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Selalu ikuti informasi resmi dari BMKG,” kata Teguh.

Mengingat Cianjur memiliki riwayat gempa signifikan, termasuk gempa magnitudo 5,6 pada 2022, kesiapsiagaan terhadap bencana menjadi prioritas utama.

Pemerintah Kabupaten Cianjur berencana melakukan evaluasi kondisi bangunan sekolah dan memberikan bantuan teknis untuk memperbaiki kerusakan.

Selain itu, pihak sekolah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan prosedur mitigasi bencana.

“Keselamatan siswa dan guru tetap menjadi prioritas utama kami. Untuk itu, kami akan memastikan proses perbaikan berjalan secepat mungkin,” tutup Aripin.

Pewarta: Bambang Wiranata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *