Tangerang, Banten
LubaiAktual.id
Sebuah video berdurasi tujuh menit bertajuk “Srikandi Viral” mendadak menjadi sorotan warganet di platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).
Video yang memperlihatkan seorang wanita berkerudung mengenakan baju hitam dengan seragam silat ini telah memicu kehebohan di jagat maya sejak pertama kali muncul.
Dalam penelusuran yang dilakukan Lubai Aktual, video tersebut telah diunggah oleh beberapa akun di platform X. Pada bagian atas video, terdapat tulisan bertuliskan “Srikandi Viral, Tangerang, Banten”, yang memunculkan dugaan bahwa video tersebut direkam di wilayah Tangerang, Banten.
Meski begitu, belum ada informasi pasti terkait identitas wanita dalam video maupun lokasi pengambilan gambarnya.
Video berdurasi tujuh menit ini menjadi perbincangan hangat karena dianggap unik sekaligus menimbulkan berbagai persepsi. Warganet pun berlomba-lomba mencari tautan asli video tersebut, tak hanya di X tetapi juga di platform lain seperti Telegram.
Salah satu warganet menulis komentar penuh penasaran, “Mana link-nya?”, pada Jumat (21/11/2024). Banyak akun di media sosial yang terus membagikan ulang video ini sehingga diskusi tentangnya semakin meluas.
Namun, video ini juga menimbulkan perdebatan di kalangan pengguna media sosial. Beberapa pihak melihat video tersebut sebagai konten hiburan biasa, sementara yang lain menganggapnya sensitif dan multitafsir.
Konten viral seperti video “Srikandi 7 Menit” sering kali menjadi perhatian publik karena berbagai alasan, termasuk nilai sensasi dan potensi multitafsirnya. Menurut seorang pakar media sosial, Dr. Anita Lestari, pengguna platform digital harus lebih bijak dalam mengunggah atau membagikan konten yang sensitif.
“Video semacam ini sering kali menimbulkan opini beragam karena bersinggungan dengan isu-isu budaya, agama, atau bahkan politik. Oleh karena itu, pengguna media sosial perlu berhati-hati agar tidak menjadi bagian dari penyebaran konten yang berpotensi merugikan,” jelas Dr. Anita.
Ia juga mengingatkan bahwa penyebaran tautan atau video tanpa verifikasi dapat berdampak pada reputasi individu maupun komunitas.
Fenomena ini kembali menegaskan pentingnya literasi digital di tengah masyarakat Indonesia. Warganet perlu memahami bahwa tidak semua yang viral layak untuk disebarkan lebih lanjut.
Kepala Komunikasi Digital Indonesia, Budi Santoso, mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam merespons fenomena semacam ini. “Kita perlu mengedepankan verifikasi dan berpikir kritis sebelum membagikan sesuatu di media sosial. Tindakan ini dapat mengurangi risiko penyebaran hoaks atau konten yang berpotensi merugikan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa dalam era digital saat ini, penyebaran konten viral harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Hal ini penting untuk menjaga etika dan harmoni di ruang publik digital.
Meski demikian, tak sedikit warganet yang tetap antusias mencari video ini. Mereka menggunakan berbagai platform untuk melacak tautan asli, sekaligus menambah popularitas video tersebut di internet. Sebagian lainnya justru mengkritik tren konten viral yang dianggap semakin tidak mendidik.
“Seharusnya media sosial digunakan untuk hal-hal positif, bukan sekadar untuk membagikan konten sensasional,” tulis seorang pengguna X.
Video “Srikandi 7 Menit” yang viral di media sosial memang menarik perhatian banyak pihak. Namun, fenomena ini juga menjadi pengingat akan pentingnya tanggung jawab dalam bermedia sosial. Warganet perlu lebih bijak dalam menyikapi konten semacam ini dan memastikan bahwa tindakan mereka tidak merugikan pihak lain. (Red)